Senin, 08 Maret 2021

PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS (Unit 1)



Sumber Gambar: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3623000/6-penyakit-yang-mengintai-bayi-baru-lahir

A. Latar Belakang

Perawat wajib melakukan pemeriksaan fisik pada beberapa menit pertama bayi setelah lahir dan diikuti oleh pemeriksaan fisik lengkap sampai dengan 48 jam pertama kelahiran dan sebelum keluar dari Rumah Sakit. Pemeriksaan fisik selanjutnya dilakukan pada minggu pertama dan 6-8 minggu setelah lahir. Pengkajian fisik pada bayi baru lahir, dilakukan dalam dua tahap. 

  1. Pengkajian Pertama Setelah Lahir: Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus ke kehidupan luar uterus, yaitu dengan penilaian APGAR, meliputi appearence (warna kulit), pulse (denyut jantung), grimace (refleks atau respon terhadap rangsang), activity (tonus otot) dan respiratory effort (usaha bernafas). Pengkajian sudah dimulai sejak kepala tampak dengan diameter besar di vulva (crowning).
  2. Pengkajian Tahap Lanjutan: Setelah pengkajian segera setelah lahir, untuk memastikan bayi dalam keadaan norma. Pengkajian yang kedua ini akan  lebih lengkap dengan disertai dengan hasil pemeriksaan diagnostik/penunjang lain dan catatan medik yang menunjang. Pengkajian ini dilakukan di kamar bersalin setelah bayi lahir dan setelah dilakukan pembersihan jalan nafas/resusitasi, pembersihan badan bayi, dan perawatan tali pusat. Bayi ditempatkan di atas tempat tidur yang hangat. Tujua pemeriksaan ini adalah untuk mengkaji untuk menemukan kelainan yang perlu mendapatkan tindakan segera dan kelainan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan kelahiran, misalnya; bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes melitus, eklamsia berat dan lain-lain, biasanya akan mengakibatkan kelainan bawaan pada bayi. Oleh karena itu, pemeriksaan pertama pada bayi baru lahir ini harus segera dilakukan. Hal ini ditujukan untuk menetapkan keadaan bayi dan untuk menetapkan apakah seorang bayi dapat dirawat gabung atau di tempat khusus. Dengan pemeriksaan pertama ini juga bisa menentukan pemeriksaan dan terapi selanjutnya
B. Menejemen Bayi Baru Lahir

Bayi Baru Lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir. Beberapa mikroorganisme harus diwaspadai karena dapat ditularkan lewat percikan darah dan cairan tubuh misalnya virus HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C, COVID-19. Sebelum menangani BBL, pastikan penolong persalinan telah melakukan upaya pencegahan infeksi berikut.

  1. Persiapan diri: sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi, cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
  2. Persiapan alat: pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, alat-alat resusitasi dan benang tali pusat telah di desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau sterilisasi. Gunakan bola karet pengisap yang baru dan bersih jika akan melakukan pengisapan lendir dengan alat tersebut. Jangan menggunakan bola karet pengisap yang sama untuk lebih dari satu bayi. Bila menggunakan bola karet pengisap yang dapat digunakan kembali, pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih dan steril. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi sudah dalam keadaan bersih dan hangat. Demikian pula halnya timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop dan benda-benda lain yang akan bersentuhan dengan bayi, juga bersih dan hangat. Dekontaminasi dan cuci semua alat setiap kali setelah digunakan.
  3. Persiapan tempat: gunakan ruangan yang hangat dan terang, siapkan tempat resusitasi yang bersih, kering, hangat, datar, rata dan cukup keras, misalnya meja atau dipan. Letakkan tempat resustasi dekat pemancar panas dan tidak berangin, tutup jendela dan pintu. Gunakan lampu pijar 60 watt dengan jarak 60 cm dari bayi sebagai alternatif bila pemancar panas tidak tersedia.
  4. Penilaian Awal: untuk semua BBL, lakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan:
Sebelum bayi lahir: 

  •  Apakah kehamilan cukup bulan?
  • Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?

Segera setelah bayi lahir, sambil meletakkan bayi di atas kain bersih dan kering yang telah disiapkan pada perut bawah ibu, segera lakukan penilaian berikut: 

  • Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap? 
  • Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?

Implementasi keperawatan Bayi Baru lahir terdapat kemungkinan 2 penilaian yaitu bayi baru lahir dengan kondisi normal dan bayi baru lahir dengan kondisi asfiksia. Berikut ini alur bagan penangan pada bayi baru lahir.

     

Gambar A. Persiapan Tindakan Menejemen Bayi Baru Lahir


Gambar B. Menejemen Bayi Baru Lahir Normal


Gambar C: Menejemen Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia

C. Pemeriksaan Fisik
     Pemeriksaan fisik bayi baru lahir akan dibahas pada halaman lain pada Blog ini:
  1. Keadaan Umun Bayi Baru Lahir
  2. Maturasi Neuromuskular dan Maturasi Fisik (Billard Score)
  3. Reflek Motorik Pada Bayi
  4. Pemeriksaan Head to Toe
  5. Pemeriksaan Tanda Lahir
  6. Ceklist Penilaian SOP Pemeriksaan Fisik BBL



82 komentar:

  1. Ela Nurmetianingsih 10219022

    BalasHapus
  2. Ucik Fajar Eka Susilowati 10219060

    BalasHapus
  3. Nur Khulud Hibatullah 10219043

    BalasHapus
  4. Vela Diah ayu prastika 10219061

    BalasHapus
  5. Farida Fitri Wahyuni 10219025,
    Saya ingin bertanya di perkajian pertama setelah lahir itukan pengkajian dimulai sejak kepala tampak dengan diameter besar di vulva (crowning), itu maksudnya seperti apa ya? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dinda Riana Ayu Mamila Putri 10219019, izin mejawab pertanyaan dari Farida, jadi yang dimaksud dengan hal tersebut ialah, saat kepala bayi menunjukkan pada dimater 5-6 cm, tengah membuka pada bagian vulva karena pengendalian kecepatan dan pengaturan diameter kepala saat melewati intronitus dan perineum yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya robekan. Mohon maaf jika kurang tepat

      Hapus
    2. Dwi Wahyu Handayani (10219021) izin memberikan pendapat, menurut saya pengkajian dimuali sejak kepala tampak dengan diameter besar di vulva (crowning) merupakan pengkajian fisik pertama pada bayi yang dilakukan sejak kepala bayi tampak/muncul pada vulva dengan tujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus ke kehidupan luar uterus, melalui penilaian APGAR. Terima kasih, mohon maaf jika ada kesalahan

      Hapus
    3. Adhe ira w.p (10219001) izin memberikan pendapat, menurut saya pengkajian dimulai sejak kepala tampak dengan diameter besar 5-6cm di vulva (crowning) merupakan pengkajian fisik pertama pada bayi yang dilakukan sejak kepala bayi tampak/muncul pada vulva dengan tujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus ke kehidupan luar uterus, melalui penilaian APGAR. Terima kasih

      Hapus
    4. Bagus sekali sudah terjawab dengan benar oleh Dinda, Dwi dan Adhe
      Pemeriksaan neonatus memang detail dari setelah kelahiran sampai pemeriksaan lebih lanjut di ruang neonatus. Untuk detai sudah ada dimateri semoga semakin jelas

      Hapus
  6. Cindy Ferdiana Sari Putri 10219013

    BalasHapus
  7. Ameyliana Prisiska Amandani 10219004

    BalasHapus
  8. Rendri Asrika Yogi Kaduandari 10219047

    BalasHapus
  9. Fakhri Akmal Zaki (10219024)

    BalasHapus
  10. Fredy Ricamahendra 10219028

    BalasHapus
  11. Hildasari Astuti Wibowo NIM 10220031 Dalam BBLR apabila didapatkan nilai apgar score yang rendah apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dapat dilihat di alur menejemen bayi baru lahir. Jika bayi tersebut dinilai APGAR rendah maka tim medis akan segera memberikan pertolongan , untuk ertolongan pertama tentunya stabilitas pernafasan dan tanda-tanda vital. Jika memang terjadi gangguan nafas akan dilakukan resusitas.... matero blog selanjutkan akan saya bahas... tetap semangat belajar hildasari

      Hapus
  12. Maria Ulfa Agustina (10219036)

    BalasHapus
  13. Lulu Habiba Nailarifda 10219035

    BalasHapus
  14. Hilda Tanti Yuliana 10219029
    Izin mencoba menjawab sepengetahuan saya, vulva (crowning) sendiri ialah Kondisi ketika kepala bayi sudah melewati jalan lahir dan bagian atasnya (mahkotanya) terlihat dari lubang vagina yang terus melebar. Crowning yaitu momen ketika puncak kepala bayi sudah menyembul dan terlihat di jalan lahir. Jadi pengkajian tersebut menyatakan bahwasanya pembukaan sudah lengkap. Mohon maaf jika masih kurang tepat.

    BalasHapus
  15. Hilda Tanti Yuliana 10219029
    Izin mencoba menjawab pertanyaan dari Hildasari, jika nilai apgar yang didapatkan rendah tindakan yang dilakukan perawat ialah salah satunya melakukan perawatan intensif kepada bayi tersebut dan tentunya berkolaborasi dengan dokter dengan melakukan beberapa tindakan medis yang umumnya dilakukan untuk membantu menstabilkan kondisi bayi seperti penyedotan lendir atau pemberian oksigen agar bayi bisa bernapas lebih baik. Dan mungkin juga akan melakukan berbagai tindakan lainnya agar fungsi organ bayi yang mengalami masalah dapat berjalan lebih optimal. Mohon maaf jika masih kurang tepat

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagus sekali jawaban hilda tanti terkait penanganan bayi dengan APGAR rendah

      Hapus
  16. Denny ayu safitri 10219017
    Izin bertanya, pada materi yang disampaikan diatas terdapat penjelasan mengenai kelainan bawaan, kelainan bawaan yang dapat terjadi pada bayi itu apa saja? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. adhe ira w.p (1019001) izin menjawab, kelainan bawaan pada bayi baru lahir seperti : cerebral palsy, hidrosefalus, bibir sumbing.

      Hapus
    2. Alif Eggi Uzayani 10219003 izin menjawab pertanyaan denny, kelainan bawaan pada bayi dapat berupa gangguan tumbuh-kembang ketika bayi lahir, yang menyerang aspek fisik, intelektual, dan kepribadian.

      Hapus
    3. saya Sendi Eka Oktaviani 10219053 izin menjawab pertanyaan dari Denny. Kelainan bawaan pada bayi yaitu contohnya, Bibir sumbing (celah bibir dan langit-langit). Penyakit jantung bawaan. Cacat tabung saraf, seperti spina bifida dan anensefali. Kelainan pada kulit, seperti Harlequin ichtyosis. Bagian tubuh tidak normal seperti kaki pengkor atau bengkok. Kelainan bentuk dan letak tulang panggul (dislokasi panggul kongenital). Kelainan pada saluran cerna, seperti penyakit Hirschsprung, fistula saluran cerna, serta atresia anus. Mohon maaf jika kurang tepat, Terimakasih.

      Hapus
    4. Hilda Tanti Yuliana 10219029
      Izin menjawab kelainannya yaitu
      Cerebral palsy
      Hidrosefalus
      Cystic fibrosis
      Spina bifida
      Bibir sumbing

      Hapus
    5. Bagus sekali jawabab ade, alif, sendi dan hilda tanti,,,, next materi blog akan saya ulas lebih dalam terkait kelianan ginetik paga neonatus ya..... dan beberapa akan kalian dapat di perkuliahan keperawatan anak 1 dan 2

      Hapus
  17. yuriska della viantika 10219066

    BalasHapus
  18. Ameyliana Prisiska Amandani
    Izin menjawab pertanyaan dari denny,kelainan bawaan pada bayi seperti Bibir sumbing (celah bibir dan langit-langit). Penyakit jantung bawaan. Cacat tabung saraf, seperti spina bifida dan anensefali.terimakasih

    BalasHapus
  19. Kirana Roihani Sholihati 10219033

    BalasHapus
  20. Yosi Fatwa Permadani (10219065)

    BalasHapus
  21. Rosa Rahmania Aghni (10219051)

    BalasHapus
  22. Vela Diah ayu prastika 10219061 izin bertanya, pada materi dijelaskan bahwa Implementasi keperawatan Bayi Baru lahir terdapat kemungkinan 2 penilaian yaitu bayi baru lahir dengan kondisi normal dan bayi baru lahir dengan kondisi asfiksia. Pertanyaan saya yaitu apa yang dimaksud dengan BBL dengan kondisi asfiksia ? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hilda Tanti Yuliana 10219029
      Izin menjawab kondisi asfiksia adalah kondisi yang membuat bayi kekurangan oksigen selepas lahir. Berat badan bayi lahir bisa berpotensi bayi terkena kondisi asfiksia seperti berat bayi lahir rendah. Mohon maaf jika masih kurang tepat

      Hapus
    2. bagus jawaban hilda tanti asfiksia merupakan kondisi dimana bayi mengalamai kekurangan oksigen hal ini dapat disebabkan krena faktor dari ibu maupun bayi. Faktor ibu contoh itu dengan riwayat kehamilan eklamsi, DM dll. Sedangkan dari faktor bayi yang dapat menyebabkan afsiksia adalah BBL keracunan ketuban, prematur, dan penyakit yang lain

      Hapus
  23. Joan Nita Mukti Soleha 10219031

    BalasHapus
  24. Kapankah bayi harus menjalani pemeriksaan fisik pertama setelah meninggalkan rumah sakit? Apa yang akan terjadi saat pemeriksaan pertama?

    BalasHapus