PENILAIAN MATURASI NEUROMUSKULAR DAN MATURASI FISIK
Menggunakan Billard Score
Pada prosedur ini penggunaan kriteria neurologis tidak tergantung pada keadaan bayi yang tenang dan beristirahat, sehingga lebih dapat diandalkan selama beberapa jam pertama kehidupan. Penilaian menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik. Kriteria pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor, demikian pula kriteria pemeriksaan maturitas fisik. Jumlah skor pemeriksaan maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan, kemudian dicocokan kriterian sesuai dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa gestasinya.
Ada 2 penilaian yaitu Maturasi Neuromuskuler dan Maturasi Fisik
MATURASI NEUROMUSKULER
1. POSTUR
Kaji postur dan gerakan bayi untuk menilai adanya epistonus /hiperekstensi tubuh yang berlebihan dengan kepala da tumit ke belakang, tubuh melengkung ke depan, adanya kejang/spasme, serta tremor. Postur normal pada bayi dapat dilihat saat bayi dalam keadaan istirahat terlihat tanggan longgar dengan lengan panggul dan lutut semi fleksi. Sedangkan pada bayi berat kurang dari 2.500 gram atau usia kehamilan kurang dari 37 minggu ekstremitasnya dalam keadaan sedikit ekstensi. Apabila bayi letak sungsang, di dalam kandungan bayi akan mengalami fleksi penuh pada sendi panggul atau lutut/sendi lutut ekstensi penuh, sehingga kaki bisa mencapai mulut. Selanjutnya gerakan ekstremitas bayi harusnya terjadi secara spontan dan simetris disertai dengan gerakan sendi penuh dan pada bayi normal dapat sedikit gemetar.
Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat adanya letargi, yaitu penurunan kesadaran di mana bayi dapat bangun lagi dengan sedikit kesulitan, ada tidaknya tones otot yang lemah, mudah terangsang, mengantuk, aktivitas berkurang, dan sadar (tidur yang dalam tidak merespons terhadap rangsangan). Pemeriksaan ini dalam keadaan normal dengan tingkat kesadaran mulai dari diam hingga sadar penuh serta bayi dapat dibangunkan jika sedang tidur atau dalam keadaan diam.
Ketika pematangan postur bayi berlangsung, berangsur-angsur janin mengalami peningkatan tonus fleksor pasif dengan arah sentripetal, dimana ekstremitas bawah sedikit lebih awal dari ekstremitas atas. Pada awal kehamilan hanya pergelangan kaki yang fleksi. Lutut mulai fleksi bersamaan dengan pergelangan tangan. Pinggul mulai fleksi, kemudian diikuti dengan abduksi siku, lalu fleksi bahu. Pada bayi prematur tonus pasif ekstensor tidak mendapat perlawanan, sedangkan pada bayi yang mendekati matur menunjukkan perlawanan tonus fleksi pasif yang progresif.
Untuk mengamati postur, bayi ditempatkan terlentang dan pemeriksa menunggu sampai bayi menjadi tenang pada posisi nyamannya. Jika bayi ditemukan terlentang, dapat dilakukan manipulasi ringan dari ekstremitas dengan memfleksikan jika ekstensi atau sebaliknya. Hal ini akan memungkinkan bayi menemukan posisi dasar kenyamanannya. Fleksi panggul tanpa abduksi memberikan gambaran seperti posisi kaki kodok
2. SQUARE WINDOW
Fleksibilitas pergelangan tangan dan atau tahanan terhadap peregangan ekstensor memberikan hasil sudut fleksi pada pergelangan tangan. Pemeriksa meluruskan jari- jari bayi dan menekan punggung tangan dekat dengan jari-jari dengan lembut. Hasil sudut antara telapak tangan dan lengan bawah bayi dari preterm hingga posterm diperkirakan berturut-turut > 90 °, 90 °, 60 °, 45 °, 30 °, dan 0 °.
3. ARM RECOIL
Manuver ini berfokus pada fleksor pasif dari tonus otot biseps dengan mengukur sudut mundur singkat setelah sendi siku difleksi dan ekstensikan. Arm recoil dilakukan dengan cara evaluasi saat bayi terlentang. Pegang kedua tangan bayi, fleksikan lengan bagian bawah sejauh mungkin dalam 5 detik, lalu rentangkan kedua lengan dan lepaskan.Amati reaksi bayi saat lengan dilepaskan. Skor 0: tangan tetap terentang/ gerakan acak, Skor 1: fleksi parsial 140-180 °, Skor 2: fleksi parsial 110- 140 °, Skor 3: fleksi parsial 90-100 °, dan Skor 4: kembali ke fleksi penuh .
4. POPLITEAL ANGLE
Manuver ini menilai pematangan tonus fleksor pasif sendi lutut dengan menguji resistensi ekstremitas bawah terhadap ekstensi. Dengan bayi berbaring telentang, dan tanpa popok, paha ditempatkan lembut di perut bayi dengan lutut tertekuk penuh. Setelah bayi rileks dalam posisi ini, pemeriksa memegang kaki satu sisi dengan lembut dengan satu tangan sementara mendukung sisi paha dengan tangan yang lain. Jangan memberikan tekanan pada paha belakang, karena hal ini dapat mengganggu interpretasi.Kaki diekstensikan sampai terdapat resistensi pasti terhadap ekstensi. Ukur sudut yang terbentuk antara paha dan betis di daerah popliteal. Perlu diingat bahwa pemeriksa harus menunggu sampai bayi berhenti menendang secara aktif sebelum melakukan ekstensi kaki.Posisi Frank Breech pralahir akan mengganggu manuver ini untuk 24 hingga 48 jam pertama usia karena bayi mengalami kelelahan fleksor berkepanjangan intrauterine. Tes harus diulang setelah pemulihan telah terjadi.
5. SCARF SIGN
Manuver ini menguji tonus pasif fleksor gelang bahu. Dengan bayi berbaring telentang, pemeriksa mengarahkan kepala bayi ke garis tengah tubuh dan mendorong tangan bayi melalui dada bagian atas dengan satu tangan dan ibu jari dari tangan sisi lain pemeriksa diletakkan pada siku bayi. Siku mungkin perlu diangkat melewati badan, namun kedua bahu harus tetap menempel di permukaan meja dan kepala tetap lurus dan amati posisi siku pada dada bayi dan bandingkan dengan angka pada lembar kerja, yakni, penuh pada tingkat leher (-1); garis aksila kontralateral (0); kontralateral baris puting (1); prosesus xyphoid (2); garis puting ipsilateral (3); dan garis aksila ipsilateral (4).
6. HEEL TO EAR
Manuver ini menilai tonus pasif otot fleksor pada gelang panggul dengan memberikan fleksi pasif atau tahanan terhadap otot-otot posterior fleksor pinggul. Dengan posisi bayi terlentang lalu pegang kaki bayi dengan ibu jari dan telunjuk, tarik sedekat mungkin dengan kepala tanpa memaksa, pertahankan panggul pada permukaan meja periksa dan amati jarak antara kaki dan kepala serta tingkat ekstensi lutut ( bandingkan dengan angka pada lembar kerja). Penguji mencatat lokasi dimana resistensi signifikan dirasakan. Hasil dicatat sebagai resistensi tumit ketika berada pada atau dekat: telinga (-1); hidung (0); dagu (1); puting baris (2); daerah pusar (3); dan lipatan femoralis (4)
- Kelopak mata menempel / lightly fused (-2)
- Kelopak mata menyatu longgar / loosly fused (-1)
- Kelopak mata terbuka, pinaa datar, tetap terlipat (0)
- Lingkungan pinna minimal, lunak, rekoil lambat (1)
- Lengkungan pinna baik, lunak, siap rekoil (2)
- Bentuk tegas, keras, rekoil segera (3)
- Kartilago tebal, kaku (4)
- L: Skrotum datar, halus (-1)
P: Klitoris menonjol, labia datar (-1) - L: Skrotum kosong, rugae samar (0)
P: Klitoris menonjol, labia minora kecil (0) - L: Testis pada kanalis atas, rugae jarang (1)
P: Klitoris menonjil, labia minor membesar (1) - L: Tetis turun, rugae sedikit (2)
P: Labia mayora dan minora menonjol (2) - L: Testis turun, rugae jelas (3)
P: Labia mayora besar, labia minora kecil (3) - L: Testis pendulum, rugae dalam (4)
P: Labia mayora menutupi klitoris dan labia minora (4)
|
-2 |
-1 |
0 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
Kulit |
|
Lengket,
rapuh, transparan |
Merah
seperti gelatin, tembus pandang |
Licin,
merah muda, vena, membayang |
Pengelupasan
& atau ruam superfisial, beberapa vena |
Pecah2,
daerah pucat, jarang vena terlihat |
Perkamen,
pecah-pecah dalam, tidak terlihat vena |
|
Lanugo |
|
Tudk ada |
Jarang
sekali |
Banyak
sekali |
Menipis |
(+) daerah
tanpa rambut |
Sebagian
besar tanpa rambut |
|
Garis telapak kaki |
Tumit -ibu
jari kaki < 40 mm |
Tumit -
ibu jari kaki 40-50 mm |
>50mm,
tidak ada lupatan |
Garis-garis
merah tipis |
Garis
melintang hanya pd bag anterior |
Garis
lipatan sampai 2/3 anterior |
Garis
lipatan pada seluruh telapak |
|
Payudara |
|
Tidak
dikenal |
Susah
dikenali |
Aerola
datar (-) penonjolan |
Aerola
berbintil2, penonjolan 1-2 mm |
Aerola
terangkat, penonjolan 3-4 mm |
Aerola
penuh, penonjolan 5-10 mm |
|
Mata/telinga |
Kelopak
menyatu erat |
Kelopak
menyatu longgar |
Kelopak
terbuka, pinna datar, tetap terlipat |
Pinna
sedikit bergelombang, rekoil lambat |
Pinna
bergelombang baik, lembek tapi siap rekoil |
Keras
& berbentuk segera rekoil |
Kartilago
tebal, daun telingan kaku |
|
Genitalia pria |
|
Skrotum
datar & halus |
Skrotum
kosong, rugae samar |
Testis di
kanal bagian atas, rugae jarang |
Testis
menuju ke bawah, sedikit rugae |
Testis
sudah turun, rugae jelas |
Testis
tergantung, rugae dalam |
|
Genitalia wanita |
|
Klirotis
menonjol, labia datar |
Klirotis
menonjol, labia minora kecil |
Klirotis
menonjol, minora membesar |
Labia
mayor dan minora menonjol |
Labia
mayora besar, labia minora kecil |
Labia
mayora menutui klitoris & labia minora |
|
- Skor -10 = usia 20 minggu
- Skor -5 = usia 22 minggu
- Skor 0 = usia 24 minggu
- Skor 10 = usia 28 minggu
- Skor 15 = usia 30 minggu
- Skor 20 = usia 32 minggu
- Skor 25 = usia 34 minggu
- Skor 30 = usia 36 minggu
- Skor 35 = usia 38 minggu
- Skor 40 = usia 40 minggu
- Skor 45 = usia 42 minggu
- Skor 50 = usia 44 minggu
Neonatus kurang bulan (NKB) atau bayi prematur dapat diklasifikasikan berdasarkan usia gestasi menjadi sebagai berikut:
- Bayi prematur moderat: usia gestasi 32-37 minggu
- Bayi sangat prematur: usia gestasi 28-32 minggu
- Bayi prematur ekstrem: usia gestasi <28 minggu
- http://blogs.unpad.ac.id/maryati/files/2011/01/Ballard-Score.pdf
- BallardJL,KhouryJC,WedigK, et al.New Ballard Score, expanded to include extremely premature infants.J Pediatr1991;119:417–23.
- MacDonaldMG,SeshiaMMK.Avery's Neonatology, Pathophysiology and Management of Newborn, 6th edn. Wolters Kluwer India Pvt Ltd,2005,490–522.
- Marín GabrielMA,Martín MoreirasJ,Lliteras FleixasG, et al.Assessment of the new Ballard score to estimate gestational age.Anales De Pediatria2006;6:140–5.
Devan iqbal k.a 10219018
BalasHapusSalsabiila Aprilia 10219052
BalasHapusEla Nurmetianingsih 10219022
BalasHapusHilda Tanti Yuliana 10219029
BalasHapusUcik Fajar Eka Susilowati 10219060
BalasHapusElma Yulitasari 10219023
BalasHapusNur Khulud Hibatullah 10219043
BalasHapusAnggraeni Novita Sari 10219006
BalasHapusVela Diah ayu prastika 10219061
BalasHapusAlif Eggi Uzayani 10219003
BalasHapusDinda Riana Ayu Mamila Putri 10219019
BalasHapusVidiliya dwi utami 70420001
BalasHapusViolita oktarina 10219062
BalasHapusAli Manshur Arifin 10219002
BalasHapusCindy Ferdiana Sari Putri 10219013
BalasHapusIntan Nur Fadilah 10219030
BalasHapusFredy Ricamahendra 10219028
BalasHapusSinta Purnama Sari 10219055
BalasHapusMaria Ulfa Agustina (10219036)
BalasHapusRendri Asrika Yogi Kaduandari 10219047
BalasHapusSendi Eka Oktaviani 10219053
BalasHapusNurul Kholifatun N 10219044
BalasHapusFirda Rahma Fauziah 10219027
BalasHapusMuhammad Tabi'u Amrina Rosyada 10219039
BalasHapusFakhri Akmal Zaki (10219024)
BalasHapusCici Sukma Melati 10219012
BalasHapusRivanda Anisa Wilujeng 10219049
BalasHapusAurellia Amara Putri 10219008
BalasHapusKharisma Dwi Anggana 10219032
BalasHapusHildasari Astuti Wibowo NIM 10220031
BalasHapusLulu Habiba Nailarifda 10219035
BalasHapusNeti Yulia Agustin 10219040
BalasHapusAmeyliana Prisiska Amandani 10219004
BalasHapusRizki Adinda Putri 10219050
BalasHapusNiken Wulandari 10219042
BalasHapusFarida Fitri Wahyuni 10219025
BalasHapusMiftakhul Nadia 10219038
BalasHapusNiken Ayu Aprilita 10219041
BalasHapusCitra Intan Pratiwi 10219014
BalasHapusHildasari Astuti Wibowo 10220031
BalasHapusAnggita Restiana Dewi 10219005
BalasHapusPrischa Septi Diana 10219045
BalasHapusWidi nofia denizha 10219963
BalasHapusHilda Tanti Yuliana 10219029
BalasHapusIzin bertanya usia gestasi pengertiannya apa? Dan stres intrauterin dan faktor humoral itu apa?
Terimakasih
Ela Nurmetianingsih 10219022
Hapusizin menjawab pertanyaan Hilda, usia gestasi biasanya digunakan untuk mengukur usia kehamilan dan memantau perkembangan janin di dalam kandungan.Usia gestasi diukur dalam beberapa minggu dari hari pertama periode menstruasi terakhir. Stress intrauterin yang dimulai saat konsepsi hingga awal persalinan. Mohon maaf jika kurang tepat
bagus sekali jawaban ela
HapusRio andika 70420002
BalasHapusDwi Wahyu Handayani (10219021)
BalasHapusAmeyliana Prisiska Amandani 10219004
BalasHapusIzin bertanya,Mungkinkah menyusui dalam tidur pada malam hari menyebabkan infeksi telinga pada bayi baru lahir?
Aurellia Amara Putri 10219008
HapusIzin menjawab : Menyusui si kecil dengan posisi tidur sama sekali tidak ada yang mengembangkan dengan infeksi telinga si kecil. Malah, menyusui pada malam hari, apapun posisinya. justru membantu ibu membantu produksi ASI-nya, yang menurunkan risiko infeksi telinga pada si kecil.
bagus sekali jawaban aurellia namun dalam menyusui dengan posisi tidur ibu harus hati2 menjaga kepatenan pernafasan bayi
HapusAmeyliana Prisiska Amandani 10219004
BalasHapusIzin bertanya,Mengapa kulit di daerah sudut mata bayi kering dan mengelupas?
Sendi Eka Oktaviani 10219053
HapusIzin menjawab pertanyaan dari Ameyliana, ada banyak hal yang menyebabkan kulit di daerah sudut mata bayi sering kali kering dan mengelupas. Tetapi sebab yang umum adalah karena infeksi bakteri atau tersumbatnya kelenjar air mata. Mohon maaf jika kurang tepat, Terimakasih.
terimakasih untuk jawaban sendi. Pada kulit bayi memang masih tipis dan sensitif sehingga sering terjadi pengelupasan. untuk perawatan kulit bayi bisa diberikan baby oil agar tidak kering
HapusADHE IRA W.P (10219001)
BalasHapusyuriska della viantika 10219066
BalasHapusEla Nurmetianingsih (10219022)
BalasHapusIzin bertanya bu, kenapa pada bayi very premature dan extremely immature tidak mempunyai garis pada telapak kaki? Terimakasih
Hilda Tanti Yuliana 10219029
HapusIzin menjawab menurut saya karena usia bayi kurang bulan sehingga anatomi tubuh bayi masih belum terbentuk sempurna. Mohon maaf jika masih kurang tepat
betul sekali jawaban hilda. Kulit neonatus juga masih sangat tipis dan transparan. Garis telapak kaki pertama muncul pada bagian anterior ini kemungkinan berkaitan dengan posisi bayi ketika di dalam kandungan. Bayi dari ras selain kulit putih mempunyai sedikit garis telapak kaki lebih sedikit saat lahir. Bayi kulit hitam dilaporkan terdapat percepatan maturitas neuromuskular sehingga timbulnya garis pada telapak kaki tidak mengalami penurunan. Namun demikian penialaian dengan menggunakan skor Ballard tidak didasarkan atas ras atau etnis tertentu
HapusTiara Gangsar Putri 10219058
BalasHapusDanisa Wahyuning Asri (10219015)
BalasHapusDevita putri hayu nandani 7042003
BalasHapusKirana Roihani Sholihati 10219033
BalasHapusDenny ayu safitri 10219017
BalasHapusYosi Fatwa Permadani 10219065
BalasHapusFemilia Nofitarina 10219026
BalasHapusMeylisa Anastasya 10219037
BalasHapusDinda Sita Devi 10219020
BalasHapusSuci Via Aprilian 10219057
BalasHapusRosa Rahmania Aghni (10219051)
BalasHapusJoan Nita Mukti Soleha10219031
BalasHapusBagus budi satria 10219009
BalasHapusBinti Ayu Herliana 10219010
BalasHapus