Selasa, 09 Maret 2021

PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS (Unit 5)

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE PADA BAYI


PENGKAJIAN KEPALA

  1. Raba sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah ukuran dan tampilannya normal
  2. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali
  3. Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, cephal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak
  4. Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti: anensefali, mikrosefali

PENGKAJIAN MATA


  1. Periksa jumlah, posisi atau letak mata
  2. Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna
  3. Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea
  4. Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina
  5. Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan
  6. Periksa keadaan sclera, apakah nampak gejala icterus atau tidak
  7. Kaji eyeblink reflex: refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata, jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutupatau dia akan mengerjapkan matanya

PENGKAJIAN HIDUNG DAN MULUT

  1. Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.
  2. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.
  3. Periksa adanya sekret mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya sifilis congenital
  4. Periksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan
  5. Kaji bentuk bibir apakah simetris atau tidak
  6. Perhatikan daerah langit-langit mulut dan bibir jika ada bibir sumbing
  7. Perhatikan jika ada bercak putih pada gusi maupun palatum

PENGKAJIAN LEHER



  1. Leher bayi biasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya
  2. Pergerakannya harus baik, jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher
  3. Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pada fleksus brakhialis
  4. Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan/pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis

PENGKAJIAN DADA

  1. Melakukan periksa dada: Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas, pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan, tarikan sternum atau interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikan
  2. Lakukan auskultasi, perkusi dan inspeksi pada dada bayi

PENGKAJIAN BAHU, LENGAN DAN TANGAN

  1. Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah
  2. Periksa jumlah jari, perhatikan adanyapolidaktili atau sidaktili
  3. Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21
  4. Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan perdarahan

PENGKAJIAN ABDOMEN

  1. Amati tali pusat: pada tali pusat, terdapat 2 arteri dan 1 vena 
  2. Pemeriksaan tali pusat. Pemeriksaan ini untuk melihat apakah ada kemerahan, bengkak, bernanah, berbau, atau lainnya pada tali pusat. Pemeriksaan ini normal apabila warna tali pusat putih kebiruan pada hari pertama dan mulai mengering atau mengecil dan lepas pada hari ke-7 hingga ke-10
  3. Observasi pergerakan abdomen, abdomen tampak bulat dan bergerak serentak dengan pergerakan dada sat bernafas
  4. Raba abdomen untuk memeriksa adanya massa
  5. Melihat dan meraba bentuk abdomen: raba apakah ada massa abnormal, bentuk perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika, bentuk abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya

PENGKAJIAN SPINAL/PUNGGUNG

Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra


PENGKAJIAN ANUS DAN REKTUM



  1. Periksa adanya kelainan atresia ani, kaji posisinya
  2. Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan

PENGKAJIAN ELIMINASI 

    Kaji kepatenan fungsi ginjal dan saluran gastrointensial bagian bawah. Bayi baru lahir normal biasanya kencing lebih dari enam kali perhari . bayi baru lahir normal biasanya berak cair enam sampai delapan kali perhari. Dicurigai diare apabila frekuensi meningkat, tinja hijau atau mengandung lendir atau darah. Perdarahan vagina pada bayi baru lahir dapat terjadi selama beberapa hari pada minggu pertama kehidupan dan hal ini di anggap normal.
    Keseimbangan kalori dan cairan pada bayi baru lahir  menunjukkan bahwa, cairan tubuh bayi sebanyak 70-75% berat badan. Jumlah ini lebih banyak dibanding dengan banyaknya cairan tubuh orang dewasa yaitu 60-65%. Kebutuhan keseimbangan cairan pada bayi dihitung berdasarkan intakeoutput,insensible loss dan kebutuhan tumbuh kembang.


PENGKAJIAN URINE DAN TINJA

Pemeriksaan urine dan tinja bermanfaat untuk menilai ada atau tidaknya diare  serta kelainan pada daerah anus. Pemeriksaan ini normal apabila bayi mengeluarkan feses cair antara 6-8 kali per menit, dapat dicurigai apabila frekuensi meningkat serta adanya lendir atau darah. Adanya perdarahan per vaginam pada bayi baru lahir dapal terjadi selama beberapa hari pada minggu pertama kehidupan.


PENGUKURAN ATROPOMETRI

Pada bayi baru lahir dilakukan pengukuran antropometri diantaranya berat badan, dimana berat badan yang normal adalah sekitar 2.500-3.500 gram, apabila ditemukan berat badan kurang Bari 2.500 gram, maka dapat dikatakan bayi memiliki berat badan lahir rendah (BBLR). Akan tetapi, apabila ditemukan bavi dengan berat badan lahir lebih dari 3.500 gram, maka bayi dimasukkan dalam kelompok makrosomia. Pengukuran antropometri lainnya adalah pengukuran panjang badan secara normal, panjang badan bayi baru lahir adalah 45-50 cm, pengukuran lingkar kepala normalnya adalah 33-35 cm, pengukuran lingkar dada normalnya adalah 30-33 cm. Apabila ditemukan diameter kepala lebih besar 3 cm dari lingkar dada, maka bayi mengalami hidrosefalus dan apabila diameter kepala lebih kecil 3 cm dari lingkar dada, maka bayi tersebut mengalami mikrosefalus.


PEMERIKSAAN TANDA-TANDA IKTERIC (Skala Kramer)


Pemeriksaan klinis ikterus dapat dilakukan pada bayi baru lahir asal dengan menggunakan pencahayaan yang memadai. Ikterus akan terlihat lebih berat bila dilihat dengan sinar lampu dan dapat tidak terlihat dengan penerangan yang kurang. Tekan kulit dengan ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna kulit dan jaringan subkutan.Ikterus muncul pertama di daerah wajah, menjalar kearah kaudal tubuh, dan ekstremitas.Pemeriksaan tanda klinis lain seperti gangguan minum, keadaan umum, apnea, suhu yang labil, sangat membantu menegakkan diagnosis penyakit utama disamping keadaan hiperbilirubinemianya. Tingkat keparahan ikterus secara kasar dengan melihat pewarnaan kuning pada tubuh (metode kremer) seperti table di bawah ini:
  1. Hari 1 tekan ada ujung hidung atau dahi
  2. Hari 2 tekan pada lengan atau tungkai
  3. Hari 3 dan seterusnya tekan pada tangan dan kaki

Derajat Ikterus

Daerah Ikterus

Perkiraan kadar billirubin (mg%)

I

Daerah kepala dan leher

5

II

Daerah 1 (+) badan bagian atas

9

III

Daerah 1, 2 (+) badan bagian bawah dan tungkai

11

IV

Daerah 1, 2, 3 (+) lengan dan kaki dibawah dengkul

12

V

Daerah 1, 2, 3, 4 (+) tangan dan kaki

16



61 komentar:

  1. Farida Fitri Wahyuni 10219025

    BalasHapus
  2. Vela Diah ayu prastika 10219061

    BalasHapus
  3. Ucik Fajar Eka Susilowati 10219060

    BalasHapus
  4. Cindy Ferdiana Sari Putri 10219013

    BalasHapus
  5. Hildasari Astuti Wibowo NIM 10220031

    BalasHapus
  6. Nur Khulud hibatullah 10219043

    BalasHapus
  7. Joan Nita Mukti Soleha 10219031

    BalasHapus
  8. yuriska della viantika 10219066

    BalasHapus
  9. Fredy Ricamahendra 10219028

    BalasHapus
  10. Ela Nurmetianingsih 10219022

    BalasHapus
  11. Ameyliana Prisiska Amandani 10219004

    BalasHapus
  12. Lulu Habiba Nailarifda 10219035

    BalasHapus
  13. Rendri Asrika Yogi Kaduandari 10219047

    BalasHapus
  14. Maria Ulfa Agustina (10219036)

    BalasHapus
  15. Fakhri Akmal Zaki (10219024)

    BalasHapus
  16. Kirana Roihani Sholihati 10219033

    BalasHapus
  17. Bu izin bertanya,jika bayi mengalami hidrosefalus (menumpuknya cairan di dalam rongga jauh dari otak) itu cara penyembuhannya bagaimana untuk bayi baru lahir ? Terima kasih

    BalasHapus
  18. Rosa Rahmania Aghni 10219051

    BalasHapus
  19. Yosi Fatwa Permadani 10219065

    BalasHapus
  20. Cici Sukma Melati 10219012 ( mohon maaf bu 5 saya baru muncul bu )🙏

    BalasHapus